Komisi VI Bahas Program Pensiun PTPN

09-04-2013 / KOMISI VI

Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Industri Primer, Kementerian BUMN dan Pengurus Persatuan Pensiunan Karyawan Perkebunan Republik Indonesia (P2KPRI), Selasa (9/4). Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima (F-PDI Perjuangan).

Agenda rapat seperti disampaikan Aria Bima adalah membahas program dan persoalan pensiun di perusahaan BUMN bidang perkebunan. Komisi VI, jelas Aria, telah menerima surat pengaduan dari P2KPRI soal pembayaran pensiunan dan uang pesangon yang belum dibayar oleh sejumlah perusahaan perkebunan tersebut.

Komisi VI selalu merespon dengan baik keluhan dan pengaduan sejumlah karyawan maupun pensiunan BUMN. Beberapa kali Komisi VI langsung menggelar RDP di setiap hari Selasa dengan menghadirkan Deputi BUMN, untuk menanggapi pengaduan para karyawan dan pensiunan tersebut.

Dari surat yang dikirim ke Komisi VI, ada tiga persoalan yang diajukan. Pertama, menyangkut penerimaan manfaat pensiun dan gaji pensiun. Dana pensiun karyawannya sendiri dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) yang membawahi semua PTPN I-XIV. Persoalan kedua, menyangkut kekurangan pembayaran penghargaan khusus atau pesangon bagi pensiunan golongan I dan II yg belum terselesaikan.

Dan persoalan ketiga, menyangkut perawatan kesehatan dan pengobatan bagi golongan I dan II. “Itu yang terkait dengan substansi dari surat yang diberikan ke Komisi VI. Deputi harus menjelaskan surat pengaduan itu,” jelas Aria dalam rapat tersebut. (mh)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...